Hari ini calon mahasiswa baru IAIN Surakarta diberi kesempatan untuk melakukan banding Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Graha IAIN Surakarta. Adapun yang sedikit menjadi persoalan ialah waktu banding tersebut hanya berlangsung selama satu hari.
Keterangan yang diberikan langsung oleh Abdul Matin selaku Wakil Rektor 1 sekaligus penanggung jawab kegiatan ini, ialah karena itu adalah kebijakan nasional, artinya kampus-kampus lain pun juga begitu. Bedanya kampus lain tidak menggunakan sistem yang sama dengan IAIN Surakarta.
Adapun yang melakukan banding UKT hanya calon mahasiswa baru yang berdomisili Solo Raya dan kota-kota terdekat Solo. “Malam dan besok kita rekap hasil hari ini, kemudian Jum’at tanggal 18 pengumuman,” jelas Abdul Matin.
Abdul Matin mengungkapkan penentuan kategori UKT dari seluruh calon mahasiswa baru ialah berdasarkan sistem.
“Jadi, kalau yang mengajukan UKT itu 1.800 calon mahasiswa baru diberi waktu 3 hari, kita bisa apa? Maka dari itu kita menggunakan system.”
Artinya semua sudah ditentukan oleh sistem. Namun demikian, Ia juga menyadari bahwa sistem yang ada belumlah sempurna, masih perlu perbaikan di sisi tertentu.
Mengenai permasalahan jumlah atau nominal UKT, Locus mendapat penjelasan dari Munadi selaku Wakil Rektor 2. Munadi menyampaikan bahwa dari SPP yang dibayarkan oleh seluruh mahasiswa itu hanya 25% maksimal yang menyumbang kontribusi kampus. Sedangkan sisanya itu berasal dari subsidi pemerintah.
“Beruntung kalian mendapat banyak sekali subsidi oleh negara,” pungkasnya. Jadi jika terjadi kenaikan nominal UKT, itu sebenarnya untuk keperluan mahasiswa sendiri, harga barang-barang yang naik, dan inflasi. (Indarka)