Foto oleh: Hasbi
Sukoharjo, 24 Agustus 2024 – UKM Fire, acara ini merupakan rangkaian acara tahunan yang digelar pasca PBAK di UIN Raden Mas Said Surakarta. Tujuan diadakannya acara ini merupakan salah satu sarana pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) kepada para mahasiswa baru (maba), dengan harapan setelah diadakannya acara ini para maba dapat menemukan minat bakat mereka. “UKM itu seperti ini, mungkin bisa jadi pertimbangan adik maba nanti untuk mengasah bakat mereka di UKM,” ucap Ahmad selaku ketua koordinasi paguyuban.
Acara ini didirikan karena inisiatif para anggota paguyuban UKM dan UKK dengan tujuan sebagai reward kepada para maba karena sudah mengikuti rangkaian acara PBAK selama tiga hari berturut-turut. “Kita juga ibarat kalau orang itu ada self reward bagi adik-adik maba, tiga hari digembleng PBAK, makanya kita anak UKM inisiatif buat mengadakan acara UKM Fire buat euforia adik-adik maba dan lebarannya anak UKM,” tutur Ahmad.
Euforia dalam UKM Fire tahun ini tersusun dengan tema yang memiliki makna filososi kehidupan antara Tuhan dengan umat manusia. “Temanya natas nitis netes, yang berarti dari Tuhan kita ada, bersama Tuhan kita hidup, dan bersama Tuhan kita kembali, maknanya kehidupan,” ucap Rohmad sebagai ketua panitia UKM Fire.
Ketua panitia UKM Fire, Rohmad Kurnianto, menjelaskan bahwa acara kali ini menggunakan Arjuna dan Drupadi sebagai maskot, yang menggambarkan kekuatan dan kesatuan dalam tema Jawa. Acara UKM Fire disusun murni dari konsep dan desain para anggota UKM dan UKK UIN Raden Mas Said Surakarta yang terfokus pada minat dan bakat para mahasiswa sehingga acara ini dimeriahkan oleh beberapa band internal kampus. “Kenapa sih kok nggak mau ngedatengin dari luar? Ya, mungkin itu pertanyaan yang sering muncul, soalnya kita fokusnya dibakat mahasiswa kita menjunjung tinggi kreatifitas dari anak UKM terutama, makanya dari vendor, lukisan, dan sebagian, kita fokuskan di desain dan kreatifitas dari anak-anak UKM, makanya nggak ada unsur dari pihak manapun kecuali anak UKM di UIN,” jelas Ahmad.
Namun, Rohmad juga mengakui adanya keterbatasan dalam persiapan. “Kami hanya punya waktu kurang dari satu bulan untuk membentuk panitia dan merancang acara besar ini,” ujarnya. Persoalan dana pun menjadi kendala, di mana dana panggung dari pihak rektorat belum cair hingga saat pelaksanaan sehingga panitia harus meminjam dana dari UKM dan UKK. Akan tetapi, mereka menjanjikan apabila dana dari rektorat sudah cair, maka uang dari beberapa UKM dan UKK akan dikembaklikan oleh pihak panitia. “Dari kita nanti dikembalikan mbak karena kita meminjam, nggak meminta mbak,” tutur Rohmad.
Selain persoalan dana, ada beberapa kekurangan dalam acara UKM Fire ini yang nampaknya mendapat kritikan dari beberapa Mentor Pendamping (MP). Beberapa MP mengeluhkan terkait tempat dan tata letak acara. Salah satu Mentor Pendamping (MP), Marista mengatakan, “tempatnya kurang luas dan airnya terbatas, jadi banyak maba yang kelihatan bingung dan berdesakan.” Marista juga menilai bahwa sebaiknya stand UKM dan penjual makanan dipisah agar acara lebih kondusif. Hal serupa juga telah diungkapkan oleh MP lain, dia mengeluhkan banyaknya peraturan yang membuat maba kesulitan, terutama dalam mengumpulkan cap dari UKM. “Ada yang harus beli dulu baru dikasih cap, ada yang daftar dulu, ini bikin mereka ngeluh terus,” ucap Lila.
Akan tetapi, dibalik kekurangan dari acara UKM Fire tahun ini, seorang maba menyebut UKM Fire sebagai salah satu acara yang seru. Walaupun berdesakan dan panas, tetapi mereka masih antusias dalam mencari stempel atau cap dari setiap UKM dan UKK yang ada. “Panas, terus harus rebutan cari stempel, tapi insyaallah tetep seru,” ucap Fatma, salah satu maba. Selain itu, beberapa maba dan MP juga berharap agar UKM Fire ke depannya mampu menyediakan konsumsi bagi para maba. “Menurut aku ini sih nyiapin konsum, soalnya kalau semua tanggung jawab di MP-kan berat juga, apalagikan aku jagain tas juga, mereka cari cap, kalau aku harus pergi beli makan, takutnya ada yang hilang barangnya, itukan tanggung jawab MP sendiri,” tutur Lila sebagai MP.
Meski begitu, Rohmad Kurnianto, selaku ketua panitia, tetap berharap agar maba yang sudah mengikuti UKM Fire bisa menemukan UKM yang sesuai dengan minat mereka dan tetap berkomitmen sebagai anggota. “Harapannya semoga para maba yang sudah ikut UKM Fire ini bisa menentukan minat dan bakatnya serta menetap di anggota paguyuban dan bisa merayakan UKM Fire di tahun depan.”
Reporter : Tiara, Dira, Widodo
Penulis : Tiara, Dira
Editor : Izza