Rakyat Yang Menuntut di Balai Kota

  • By locus
  • Maret 6, 2024
  • 0
  • 193 Views

 

Demontrasi di Balai Kota Solo (Tim Locus)

Demonstrasi di Balai Kota Solo ( Khansa/lpmlocus.com)

Surakarta – Pada hari Jum’at, 1 Maret 2024, ratusan warga yang berasal dari berbagai elemen masyarakat memadati Balai Kota Solo. Setidaknya ada dua gerakan masyarakat yang turut andil dalam demo tersebut, yakni Gerakan Kedaulatan Solo Raya dan Aliansi Federasi Solo Raya Siap Reformasi. Tujuan mereka adalah menuntut penurunan harga sembako, dukungan adanya hak angket dan diskualifikasi pasangan nomor urut 02, serta pemakzulan Jokowi.

Hujan deras yang mengguyur Solo waktu itu, tidak menyurutkan semangat peserta unjuk rasa malah kian bertambah. Ada yang menggunakan payung, berteduh di bawah pohon, dan mengenakan jas hujan. Beberapa mobil bak terbuka membawa massa dan spanduk berisikan protes mahalnya beras. Para peserta unjuk rasa memadati balai kota dan jalanan dengan spanduk berisikan protes pemakzulan Jokowi serta mendukung hak angket.

Farid Umar Assegaf, seorang aktivis 98 yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Solo Raya Siap Reformasi, mengatakan bahwa pemilu 2024 telah dicurangi dan menuntut agar hasil dari pemilu tersebut dibatalkan.

“Pertama, kami menganggap pemilu ini curang, batalkan hasil pemilu, khususnya pilpres. Dari awal pencalonan Gibran penuh dengan kecurangan, UU MK ditabrak semuanya, aparat dan segalanya dibantu untuk membantu dibelakang, polisi, tentara, kementerian Agama semuanya diarahkan untuk memenangkan gibran. Kedua, kami minta dimakzulkan Jokowi. Ketiga, batalkan gelar kepada Prabowo, bagaimana Prabowo yang 26 tahun lalu dicopot oleh TNI sebagai penculikan, saya sebagai aktivis 98 teman – teman saya banyak diculik sama Prabowo,” ucap Farid.

Lebih lanjut, Farid juga mengatakan bahwa tindak kebohongan dalam pemilu tersebut juga berasal dari dana bantuan. Dana bantuan yang dikatakan berasal dari uang Jokowi itu ternyata berasal dari APBN.

“Karena hasil kemarin, penelitian di Kompas sebagain besar itu ketipu. Makan siang gratis, padahal sudah diklasifikasi sendiri oleh Prabowo itu tahun 2029, trus menteri – menteri Jokowi yang ikut 02 itu bohong, katanya bansos, BLT, semuanya itu uang dari Jokowi, jelas – jelas itu uang negara, dibilang uang Jokowi,” jelas dia.

Selain Farid, aktivis 98 lain yang turut hadir pada demonstrasi tersebut adalah Anang Nurhayanto. Kepada tim Locus, ia mengungkapkan harapan terbesarnya dari demo ini adalah diskualifikasi pasangan nomor urut 02 dan bersihkan pemilu yang telah dicurangi.

“Meskipun ini di akhir penguasaan Presiden Jokowi, seperti yang dituntutan lengserkan pak Jokowi, ada pemilu yang jujur dan didiskualifikasi pasangan yang jelas – jelas melanggar dan berbuat curang. Tim hukum pastinya bisa melakukan fungsi – fungsinya, yang berbuat curang akan ketauan dan hukum akan berbicara,” ujar Anang.

Reporter: Atik, Lutfiana, Khairatul, Ferdyansa, Kurniawan

Penulis: Pratika dan Khansa

Editor: Izza

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.