Foto oleh : Sasa
Semarak Budaya Indonesia sukses digelar pada Sabtu (12/05). Bertempat di Balai Kota Surakarta, acara ini mampu menarik perhatian masyarakat untuk datang dan menikmati sejumlah pagelaran seni yang ditampilkan para seniman yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Sekitar kurang lebih 20 sanggar seniman menampilkan pertunjukkan dari daerahnya masing-masing. Salah satu peserta yakni Aqbar Aji Laksono, seorang seniman dari Ngadirejo, Wonogiri, yang berpartisipasi menjelaskan filosofi tari tradisional Rewondo Rewoko yang dibawakannya.
“Ini tari Rewondo Rewoko, artinya rewondo itu kera terus rewoko itu polahnya kera gitu, jadi polahnya kera, bergerak. Jadi kalau tari (tradisional) itu, tari rewondo rewoko ya kak terutama itu apa ya, jadi ikon dari kabupaten saya sendiri kabupaten wonogiri, jadi ikonnya itu kera, jadi kalo wono itu alas girinya itu gunung jadi banyak keranya,” tutur Aji bersemangat ketika tim LOCUS mewawancarainya.
Acara yang diadakan dua hari tersebut tidak hanya berisikan berbagai penampilan seni. Namun, terdapat beberapa workshop yang turut menghadirkan stand berisikan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) warga sehingga menambah kemeriahan acara ini. Surya sebagai koordinator acara menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan dan masuk ke dalam rentetan acara yang diadakan oleh Solo Internasional Performing Art (SIPA).
Acara Semarak Budaya Indonesia bukan hanya sekadar pertunjukan seni biasa, melainkan juga menjadi platform bagi pelaku seni dan UMKM lokal untuk memperkenalkan karya-karya mereka kepada masyarakat luas. Para pengunjung juga mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berinteraksi langsung dengan para seniman serta pengrajin dalam workshop yang diselenggarakan. Hal ini memberikan nilai tambah yang signifikan menjadikannya sebagai magnet yang menarik perhatian. Tidak hanya dari masyarakat lokal tetapi juga dari pengunjung luar kota yang ingin merasakan keindahan seni dan budaya yang ditawarkan oleh Solo.
Penonton yang menyaksikan jalannya acara ini sangat beragam bahkan hampir semua kalangan dari masyarakat asli Solo hingga luar Solo yang datang untuk meramaikan acara. Masyarakat yang berasal dari luar Solo mengaku bahwa mereka terkesan dengan keberagaman acara budaya yang diadakan di kota Solo. Adanya partisipan yang luas dari berbagai kalangan usia dan latar belakang ini, acara tersebut berhasil menciptakan atmosfer yang ramai dan meriah. Kemudian, sekaligus menjadi ajang pertemuan dan silaturahmi lintas budaya yang berkesan bagi setiap pengunjungnya.
Keberagaman penonton ini juga menunjukkan bahwa minat terhadap seni dan budaya lokal semakin meningkat, memberikan dorongan positif bagi pengembangan serta promosi kekayaan budaya daerah secara lebih luas. Beberapa penonton memiliki harapan yang sama salah satunya yaitu Surya. Ia berharap lebih banyak event serupa lagi di kota solo. Harapannya masyarakat akan semakin membuka mata mereka akan kekayaan budaya yang ada di negeri ini.
“Acara ini adalah langkah yang baik karena ketika pelaku seni di Indonesia mulai menampakkan wajahnya kembali, mereka memiliki wadah untuk berkarya, sehingga membuat masyarakat akhirnya tau dan mau tertarik untuk mengenal bahkan mempelajari budaya dan seni di negara mereka sendiri,” tutur Surya.
Reporter : Sasa Muti
Penulis : Sasa
Editor: Atik
