Solo – Pemerintah Kota Surakarta masih terus berusaha memadamkan api di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Putri Cempo yang mulai terbakar sejak hari Sabtu (16/9/2023) hingga saat ini. Pemadaman dengan teknik Water Bombing dilakukan sejak siang tadi dan masih terus berlangsung hingga menjelang sore, keputusan ini diambil sebagai upaya tindak lanjut oleh Pemerintah Kota Surakarta demi memadamkan Si Jago Merah. Water Bombing menggunakan helikopter Super Puma ini dilakukan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menggunakan air dari sumber terdekat, Sungai Bengawan Solo dan diawasi langsung oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Tengah.
Berbagai upaya telah dikerahkan oleh Pemerintah Kota Surakarta selama kurang lebih empat hari ini. Namun, pemadaman api secara total masih belum bisa dipastikan kapan terjadinya. “Kalo pengajuan dari Mas Wali itu pemadamannya paling cepat Senin dan selambat-lambatnya Selasa,” ujar Bergas Caturisasi Penanggungan, selaku Ketua Pelaksana. Adapun kegiatan Water Bombing akan terus dilakukan sebisa mungkin hingga titik api padam atau minimal bisa dijangkau dengan lebih mudah oleh pemadam kebakaran dari jalur darat. Demi menghindari kebakaran di beberapa TPA lainnya yang ada di Jawa Tengah, BPBD mengimbau pemerintah kabupaten/kota untuk terus melakukan pembasahan gunungan sampah selama musim kemarau ini.
Kebakaran yang terjadi di TPA Putri Cempo ini juga berdampak kepada para pemulung dan warga sekitar lokasi kebakaran. Bu Karni, salah satu warga sekitar sekaligus pemulung di TPA Putri Cempo mengungkapkan, “Selama kebakaran terjadi, wilayah TPA yang boleh diakses para pemulung dibatasi agar tidak terlalu dekat dengan titik api serta tidak menghambat mobil-mobil operasional yang berlalu-lalang menuju lokasi kebakaran.” Selain itu, selama kebakaran terjadi beberapa warga mengeluh bahwa mereka mengalami sakit mata dan sesak. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Surakarta telah menyiagakan posko kesehatan 24 jam di sekitar TPA Putri Cempo untuk mengatasi dampak kesehatan bagi warga sekitar.
Penulis: Vanessa
Reporter: Muti dan Vanessa
Editor bahasa: Aqila Ahya M. A.